Pages

Jumat, 12 November 2010

Berharap Emas dari Mantan Pemulung

GUANGZHOU (SINDO) – Lifter Jadi Setiadi diharapkan menjadi penyumbang medali pertama Indonesia di Asian Games (AG) 2010 Guangzhou. Dia akan tampil pada final kelas 56 kg di Dongguan Gymnasium hari ini.

Peluang Jadi merebut medali cukup terbuka mengingat tuan rumah China hanya menurunkan satu lifternya di kelas ini, yakni Wu Jiangbiao. Di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2010 di Anatolia, Turki,September lalu, Jiangbiao merebut medali emas dengan total angkatan 292 kg (snatch 132 kg dan clean and jerk 160 kg).Sementara Long Qingguan yang merebut perak di kejuaraan dunia itu (total angkatan 288 kg) tidak diturunkan di kelas 56 kg pada AG kali ini.


Dalam dua kejuaraan dunia terkini, kedua lifter China tersebut selalu bergantian menjadi juara.Pada Kejuaraan Dunia 2009 di Goyang, Korea Selatan, giliran Qingguan yang merebut emas dengan total angkatan 292 dan Jiangbiao mendapat perak dengan angkatan 286 kg. Di Kejuaraan Dunia 2010, Jadi bertengger di peringkat 9 dengan total angkatan 263 kg (snatch 121 kg, clean and jerk 142 kg).

Total angkatan tersebut lebih buruk dibandingkan saat merebut medali emas SEAG 2009 Laos dengan 274 kg atau saat menduduki posisi keempat Kejuaraan Dunia 2009 yang sukses mengangkat beban seberat 273 kg. ”Memang tergantung strategi China. Kalau hanya satu lifternya yang diturunkan, peluang meraih medali ada,” kata Jadi kemarin. ”Persiapan saya hanya empat pekan menghadapi Kejuaraan Dunia, itu pun setelah cedera lutut sehingga hasilnya kurang maksimal,” tambahnya.

Hasrat Jadi menyumbang medali sangat menggebu. Maklum, medali setingkat Asia belum pernah digenggamnya. Padahal, di tingkat ASEAN, lifter kelahiran Pringsewu, Lampung, 2 Februari 1985, itu sudah mencetak hat-trick medali emas. Emas pertama dipetik di SEAG 2001 Malaysia, lalu SEAG 2003 Vietnam, dan SEAG 2009 Laos. Bahkan, Jadi sempat membuat rekor di SEAG 2001 sebelum dipecahkan Eko Yuli Irawan di SEAG 2007 Thailand.Sementara prestasi tertinggi di Asia hanya peringkat 4, yakni di AG 2002 Busan,Korea Selatan.

Mencapai prestasi di tingkat Asia juga menjadi harapannya sejak pertama kali bergabung dengan sasana Pringsewu pimpinan Imron Rosadi pada 1996. Bapak dua anak itu ingin membuktikan kemampuannya dan bakatnya terasah maksimal.Jadi yang sebelum menjadi lifter berprofesi sebagai pemulung berharap dapat memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Merah Putih menurunkan tujuh lifter di Guangzhou.Selain tiga lifter itu, lainnya adalah Eko Yuli Irawan (62 kg), Riyatno (kelas 69 kg), Sinta Darmariani (69 kg), dan Lisa Rumbewas (48 kg)

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered By Blogger